Induk Cabor Pentathlon Baru Lahir di Ponorogo, Atletnya Sudah Boyong 16 Medali

Redaksi | News
oleh

ATLET pentathlon Ponorogo cepat beradaptasi. Kendati termasuk cabang olahraga (cabor) baru, kontingen Ponorogo yang terdiri 12 atlet mampu membawa pulang 4 medali emas, 3 perak, dan 9 perunggu dari ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jatim Modern Pentathlon 2025. ‘’Alhamdulillah, semua atlet kita berhasil meraih medali,’’ kata Ketua Modern Pentathlon Indonesia (MPI) Ponorogo Farida Nuraini tentang kejurprov yang berlangsung di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, pada 14–16 Februari itu.

Padahal, lanjut dia, induk cabang olahraga (cabor) pentathlon di Ponorogo baru terbentuk Agustus 2024 lalu. Namun, potensi atlet yang dimiliki begitu besar. Bahkan, pentathletes atas nama Safira Amalina Firdausi mampu meraih medali emas dalam kejuaraan nasional (kejurnas). ‘’MPI Ponorogo itu berdiri atas dorongan MPI Jawa Timur karena ada atlet yang berhasil meraih emas saat kejurnas,’’ jelas Farida.

Dia tidak menampik bahwa masyarakat masih asing dengan pentathlon yang menjadi salah satucabor paling menguras tenaga. Pentathlon menggabungkan lima olahraga yang menuntut atlet harus memiliki banyak kemampuan dan kekuatan fisik mulai dari lari, berenang, bermain anggar, hingga menembak. ‘’Bibit-bibit, pentathletes (atlet pentathlon) yang dimiliki Ponorogo sudah terlihat sejak usia dini,’’ terang Farida yang juga sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo itu.

Kejurprov Jatim MPI 2025 melombakan beberapa kategori usia, yakni U-9, U-11, U-13, U-15, U-17, serta kategori terbuka (open) untuk U-19, junior, dan senior. Farida sempat mengungkapkan kendala berupa minimnya fasilitas pendukung latihan. Berlatih menembak, misalnya, MPI Ponorogo terpaksa meminjam dari Surabaya atau Jogjakarta. ”Kalau untuk fasilitas latihan lari dan berenang sudah ada di Ponorogo. Kita belum punya alat latihan menembak,’’ ungkapnya.

Farida berharap Pemkab Ponorogo melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memberi perhatikan cabor MPI yang atletnya sudah tunjuk bukti mampu berprestasi di kejuaraan tingkat provinsi dan nasional. Jika pembinaan berjalan dengan baik bersamaan tersedianya sarana Latihan, maka bakal bermunculan pentathletes andal. ‘’Alat tembak yang benar-benar kami harapkan supaya tidak meminjam jauh ke Surabaya atau Jogja,’’ pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.